[:id]Malang – Sebanyak sepuluh mahasiswa dari International Law Unit Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) telah berhasil menyelesaikan program mobilitas internasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dalam rangka Brawijaya International Student Mobility Program (BISMA). Program ini berlangsung selama dua minggu mulai tanggal 26 Februari hingga 7 Maret 2024.
Dr. Reka Dewantara, S.H., M.H., selaku Ketua Departemen Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, dalam sambutannya ketika kegiatan welcoming ceremony, menekankan pentingnya program seperti ini dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi profesional hukum yang berkompeten dalam konteks global.
“Program mobilitas internasional seperti BISMA memberikan pengalaman yang tak ternilai bagi mahasiswa dalam memahami perbedaan budaya dan sistem hukum di negara lain,” kata Dr. Reka.
Kegiatan ini merupakan salah satu dari berbagai inisiatif yang diambil oleh Fakultas Hukum Universitas Brawijaya untuk menuju world class university dan memperluas wawasan dan pengalaman mahasiswa. Melalui program seperti BISMA, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang berpengaruh baik dalam skala nasional maupun internasional.
Dalam program ini, mahasiswa dari Universiti Saints Islam Malaysia memiliki kesempatan untuk belajar dan berinteraksi langsung dengan mahasiswa serta dosen dari Universitas Brawijaya. Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan akademik dan budaya yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang hukum serta budaya di Indonesia.
Salah satu mahasiswa peserta dari malaysia, Farhani, mengatakan bahwa program ini sangat menarik karena dapat memberikan wawasan terkait sistem hukum dan budaya di Indonesia.
“Program BISMA dengan Universitas Brawijaya telah memberikan kami wawasan yang berharga tentang sistem hukum di Indoonesia dan juga kehidupan kampus di kota Malang. Kami sangat berterima kasih atas kesempatan ini,” katanya.
Selama dua minggu tersebut, para peserta terlibat dalam kuliah umum, seminar, dan diskusi panel yang dipandu oleh para pakar hukum dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Mereka juga mengunjungi lembaga-lembaga hukum dan situs-situs budaya penting di kota Malang, seperti pengadilan negeri, museum dan Gunung Bromo.
Dengan semangat belajar dan kolaborasi lintas batas, para mahasiswa Universiti Saints Islam Malaysia telah membuktikan komitmennya dalam memperluas wawasan mereka dan meningkatkan kemampuan akademik serta budaya di lingkungan yang semakin terhubung global. (Rma/Humas FH)[:en]Malang – Ten students from the International Law Unit of Universiti Saints Islam Malaysia (USIM) have successfully completed an international mobility program organized by the Faculty of Law, University of Brawijaya, as part of the Brawijaya International Student Mobility Program (BISMA). The program took place for two weeks from February 26th to March 7th, 2024.
Dr. Reka Dewantara, S.H., M.H., as the Chair of the Department of Legal Sciences, Faculty of Law, University of Brawijaya, emphasized the importance of such programs in preparing students to become competent legal professionals in a global context during his welcoming ceremony speech.
“International mobility programs like BISMA provide invaluable experience for students to understand cultural differences and legal systems in other countries,” said Dr. Reka.
This activity is one of several initiatives taken by the Faculty of Law, University of Brawijaya, to achieve world-class university status and expand the insights and experiences of students. Through programs like BISMA, it is hoped that students can become influential agents of change both nationally and internationally.
In this program, students from Universiti Saints Islam Malaysia had the opportunity to learn and interact directly with students and lecturers from the University of Brawijaya. They engaged in various academic and cultural activities designed to enhance their understanding of law and culture in Indonesia.
One of the participating Malaysian students, Farhani, expressed that this program was particularly intriguing as it provided insights into the legal system and culture of Indonesia.
“The BISMA program with the University of Brawijaya has provided us with valuable insights into the legal system in Indonesia and also campus life in the city of Malang. We are very grateful for this opportunity,” she said.
During these two weeks, participants were involved in lectures, seminars, and panel discussions guided by legal experts from the Faculty of Law, University of Brawijaya. They also visited legal institutions and important cultural sites in the city of Malang, such as the district court, museums, and Mount Bromo.
With a spirit of learning and cross-border collaboration, students from Universiti Saints Islam Malaysia have demonstrated their commitment to expanding their insights and enhancing their academic and cultural abilities in an increasingly interconnected global environment. (Rma/Humas FH)[:]