MANIFEST-Malang. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) mampu meraih juara II dalam lomba Legislative Drafting (LD) dan berkas terbaik dalam acara Islamic Law Fair 2016 yang diadakan oleh Kelompok Studi Hukum Islam (KSHI) Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (FH Undip). Acara tersebut berlangsung pada tanggal 27-28 Mei lalu. Kompetisi Legislative Drafting ini juga memperebutkan piala bergilir Mahkamah Agung. Kali ini, FH UB memgirimkan Henry Dasdo S (2013), Linda Dewi R (2013), Misbachul Munir (2014), Paradisa Eksakta G (2014), dan Faizal Aditya W (2015) sebagai pioner tim drafter.
Proses yang dilalui oleh Henry (ketua) dan timnya dapat dibilang cukup panjang. Pada tanggal 5 Februari lalu mereka sudah harus mengumpulkan naskah akademik dan rancangan undang-undang. Setelah dinyatakan lolos final mereka berhak melanjutkan kompetisi di tahap selanjutnya yaitu presentasi yang berlangsung di Undip pada tanggal 27-28 Mei 2016. Tak lupa juga melatih presentasi dan tanya jawab di hadapan dewan juri.
Berhasil meraih juara dan mampu melalui proses yang dapat dibilang panjang sudah pasti lomba tersebut memberikan pengalaman dan kesan tersendiri bagi anggota tim yang dinakhodai oleh Henry.
“Saya bersama tim merasa sangat bersyukur bahwa usaha dan proses kami membuahkan hasil juara 2 dan berkas terbaik, hal tersebut adalah hadiah dari Tuhan setelah,- jujur saja beberapa kali kami gagal dalam bidang ini (LD)”, tutur Linda.
Tak hanya itu, menurut Henry kesan setelah meraih prestasi tersebut ia merasa senang dan bangga bisa mengharumkan nama Brawijaya di kampus lain. Hasil dari keringat mampu terbayar dan ia juga senang karena dengan meraih juara tersebut maka mampu membawa piala bagi Almamater tercinta.
Beberapa tips ketika mengikuti perlombaan pun juga diberikan oleh Henry dan tim. Tidak harus menjadi ekspert untuk mengikuti suatu lomba, tetapi gigih dalam berusaha, dan selalu yakin bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Juara juga bukan merupakan tujuan dari hasil, juara adalah hadiah dan yang utama adalah prosesnya. “Jadi, setiap mengerjakan sesuatu ingatlah proses adalah segala-galanya,” Ucap Ketua Tim.
Pesan lain yang mereka berikan kepada teman-teman yang ingin mencoba kompetisi bidang LD adalah untuk memahami dengan baik UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Selain itu juga dibutuhkan data yang akurat, sering konsultasi dengan dosen, dan para pihak di lapangan terkait praktik empiris mengingat berkas naskah akademis cukup tebal yaitu 150-200 lembar. “Kerjaan orang hukum cuma dua, kalo ga nulis ya ngomong. Jadi cukup sering berlatih nulis dan ngomong dengan baik dan benar, karena kedua hal itu adalah kunci sukses untuk semua orang hukum”, Tambah Linda. (ysn/str)