Quantcast
Channel: Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Viewing all 1337 articles
Browse latest View live

Pelatihan Persiapan Ujian Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) 2017

$
0
0

Latar Belakang

Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 37/1998, Tgl 5 Maret 1998 terdiri dari PPAT, PPAT Sementara, dan PPAT Khusus. PPAT  adalah Pejabat Umum yang diberik kewenangan untuk membuat akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, Biasanya jabatan ini dirangkap oleh Notaris. Sedangkan PPAT Sementara adalah Pejabat Pemerintah yang ditunjuk karena jabatannya untuk melaksanakan tugas PPAT dengan membuat akta PPAT di daerah yang belum cukup terdapat PPAT. PPAT Khusus adalah Pejabat Badan Pertanahan Nasional yang ditunjuk karena jabatannya untuk melaksanakan tugas PPAT dengan membuat akta PPAT tertentu khusus dalam rangka pelaksanaan program atau tugas Pemerintah tertentu.

Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah mengatur mengenai syarat pengangkatan. Adapun syarat tersebut adalah:

  1. Warga Negara Indonesia;
  2. Berusia paling rendah 22 (dua puluh dua) tahun (sebelumnya 30 tahun);
  3. Berkelakuan baik yang dinyatakan dengan surat keterangan yang dibuat oleh Instansi Kepolisian setempat;
  4. Tidak pemah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih (sebelumnya tidak ada ketentuan 5 tahun);.
  5. Sehat jasmani rohani;
  6. Berijazah sarjana hukum dan lulusan jenjang strata dua kenotariatan atau lulusan pnogram pendidikan khusus PPAT yang diselenggarakan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan agraria/pertanahan (sebelumnya tidak ada ketentuan sarjana hukum dan lulus jenjang strata dua); g. Lulus ujian yang diselenggarakan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agraria/ pertanahan; dan
  7. Telah menjalani magang atau nyata-nyata telah bekeda sebagai karyawan pada kantor PPAT paling sedikit 1 (satul tahun, setelah lulus pendidikan kenotariatan (sebelumnya ketentuan ini tidak ada).

Tujuan Kegiatan

  1. Meningkatkan kesiapan Alumni Magister Kenotariatan dalam menghad.
  2. Meningkatkan kemampuan dan kualitas lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

Peserta Kegiatan

Peserta dalam kegiatan ini adalah Mahasiswa Program Sarjana, Pascasarjana, Alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya serta praktisi hukum.
Kontribusi Peserta Rp. 400.000,-
Fasilitas: Materi, Snack, Makan Siang
Materi:

  • Pendaftaran Pertanahan
  • Praktek PPAT
  • Keorganisasian/ATR BPN
  • Hukum Agraria

Formulir Pendaftaran Klik Di sini
Narasumber Pelatihan

  1. Supriyadi.,SH.,M.Hum.,M.Kn
  2. Endang Sri Kawuryan.,SH.,MKn.

Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari                             : Sabtu
Tanggal                       : 18 November 2017
Pukul                           : 09.00 – 16.00 WIB
Tempat                        : Ruang Auditorium Lantai 6 Gedung A FH UB

Contact Person:
Yolanda Kumalasari
ho HP. 081252028838
email : yolanda@ub.ac.id


INTERNATIONAL CONFERENCE : WHAT MAY LEAD BEHIND THE PROMOTION OF PEOPLE MIGRATION PROTECTION

$
0
0

Kamis (18/10) telah diadakan konverensi internasional yang diadakan di auditorium lt. 6 Gedung A Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Jalan MT. Hariono No. 169, Malang. Koverensi ini bertemakan “What may lead behind the promotion of people migration protection” yang membahas tentang kondisi dan situasi  beserta perlindungan pekerja luar wilayah batas negara (imigran). Acara ini di moderator oleh Mila Istiqomah S.H, Mtcp dan mendatangkan pemateri Dr. Maria Teressa yang berasal dari Newscastel University dan J. S. George Lantu selaku Economic Minister Counsellor at the Embassy of the Republic of Indonesia. Juga mendatangkan Dr. A Rachmad Budiono, M.H. selaku kepala Program Studi Doktor ilmu Hukum.

Dalam pemaparannya, Dr. Maria Terresa menjelaskan tentang secara historis perkembangan kondisi pekerja asing, ia menceritakan tentang “Refugee protection regime : Geneva Convention (1951)” dan “International regime for the protection of human rights : UDHR (1948)”. Selanjutnya, dijelaskan pembahasan yang lebih spesifik oleh J. S. George terkait “Indonesia role on navigating the protection and promotin of the rights of migrant workers on Asean.” Beliau menjelaskan, bahwa “Protecting the rights and safety among others : Bilateral Engagement, Regional Engagement, & Multilateral Engagement.”

Setelah sesi pembahasan, diadakan sesi tanya jawab. Dari barisan tempat duduk pengunjung. Seorang dosen yang bertanya kepada J.S George Lantu. Ia menanya tentang Sikap negara maju menghadapi tenaga kerja (migran) yang mempunyai kualitas yang rendah. mendengar pertanyaan tersebut, J. S. George Lantu menjelaskan bahwa, negara maju sulit merespon kepada para tenaga kerja yang memiliki kualitas yang rendah. Sehingga, terjadi suatu keterbatasan antara tenaga kerja dengan pemerintah. Dalam hal ini, masalah yang paling krusial adalah kemampuan Bahasa. Maka dari itu, pemerintah negara maju memberikan sebuah kursus secara khusus kepada para tenaga kerja tersebut.[/fusion_text]

Tes Seleksi dan Wawancara Calon Reporter FH UB 2017

$
0
0

Kepada Calon Reporter Fakultas Hukum, UB Tahun 2017 yang telah melakukan registrasi sebelumnya, diharapkan kehadiran saudara untuk dapat mengikuti seleksi dan wawancara pada:

Hari, tanggal : Sabtu, 27 Oktober 2017
Waktu : 08.00 – 11.00 WIB
Tempat : Lab. Komputer Lt. 3 Gedung A Fakultas Hukum, UB

Catatan:

  • Berpenampilan bebas, rapi dan sopan (kerah), memakai sepatu.
  • Harap membawa perlengkapan alat tulis sendiri.
  • Membawa transkrip nilai semester terakhir yang masih anda ikuti pada semester tersebut yang berisikan IPK terakhir anda (dilampirkan).
  • Print out Portfolio pengalaman di bidang jurnalistik (dilampirkan jika ada).
  • Dianjurkan datang tepat waktu.

Jika ada yang perlu ditanyakan silakan hubungi penyelenggara:

CP: 082245451353 (Fahmi)

Seminar Pengawasan DPH Pengawasan DPM FH UB, Let’s Talk About Controlling

$
0
0

Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya menyelenggarakan seminar pengawasan yang mengusung tema “Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Lembaga Legislatif terhadap Lembaga Eksekutif” pada selasa, 10 Oktober 2017 yang bertempat di ruang Auditorium lantai 6 gedung A Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Bentuk kegiatan ini adalah seminar dan tanya jawab serta sharing pada akhir kegiatan, acara ini dipelopori oleh DPM FH UB yang menghadirkan narasumber dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang : Dr. Ya’qud Ananda Gudban, SS., SST. Par.,MM dan juga dari Koordinator Malang Corruption Watch : M. Fahrudin Andriansyah, S.H. sekaligus juga diikuti oleh mahasiswa Fakultas Hukum dan juga Dewan Perwakilan Mahasiswa se-Universitas Brawijaya Malang.

Dalam seminar ini Dr. Ya’qud Ananda Gudban, SS., SST. Par.,MM selaku narasumber menyampaikan apresiasinya kepada panitia dan mahasiswa fakultas hukum tentang pemilihan tema yang saat ini sangat butuh sekali diperhatikan oleh masyarakat khususnya mahasiswa. Ibu Nanda panggilan akrab dari Dr. Ya’qud Ananda Gudban, SS., SST. Par.,MM menyampaikan bahwa korupsi saat ini sudah menjadi trend atau budaya bagi para wakil rakyat bahkan masyarakat, hal ini disebabkan mahalnya mahar untuk berada di dunia politik yang mengakibatkan para wakil rakyat kita atau para anggota politik berlomba-lomba untuk bisa mengembalikan modal/mahar yang telah mereka keluarkan untuk bisa berada didunia politik bahkan faktanya bukan hanya mengembalikan modal yang telah mereka keluarkan namun justru mencari keuntungan sebanyak-banyaknya didunia politik dengan cara korupsi, namun bukan hanya karena modal/mahar yang besar saja yang membuat wakil rakyat kita berlomba-lomba untuk korupsi namun sifat serakahlah yang paling mendominasi hal tersebut. Maka dari itu kita sebagai masyarakat harus mengontrol jalannya pemerintahan dengan cara membekali diri kita dengan pengetahuan politik agar kita bisa mencegah korupsi dan tidak terus-terusan memeberantas, karena lebih baik mencegah korupsi dari pada memberantasnya.

  1. Fahrudin Andriansyah, S.H. sebagai Koordinator Malang Corruption Watch menyampaikan bahwa korupsi merupakan kebiasaan bukannya budaya, karena korupsi merupakan baksil baksil budaya yang harus di basmi. Saat ini DPRD dan DPR RI kita hanyalah sekumpulan tubuh tanpa kepala, karena mereka hanya memikirkan uang untuk mereka sendiri tanpa adanya gagasan yang positif bagi negeri ini, dan anehnya lagi kebijakan kebijakan pemerintah saat ini justru terkesan mendukung para pelaku korupsi.

Kitalah yang harus mengawal pemerintahan ini karena anggota eksekutif dan anggota legislatif itu adalah agent kita, agent masyarakat. Kita harus menggugah diri kita masing masing agar kita tidak melakukan tindakan korupsi. [Fjr/Humas]

31 Oktober 2017: Seminar Nasional “Peran dan Fungsi Imigrasi dalam Perlindungan Warga Negara Indonesia di Luar Negeri”

$
0
0
Hari, Tanggal : Selasa, 31 Oktober 2017
Waktu : 08.00 – 12.00 WIB
Tempat : Auditorium Lantai 6 Gedung A
Pembicara :  Dr. Ronny F. Sompie, SH., MH.
(Direktur Jenderal Imigrasi – Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia)
Peserta : Mahasiswa FHUB

Hasil Seleksi Tes Calon Reporter FH UB 2017

$
0
0

Berdasarkan hasil keputusan Tim Humas PSIK yang telah kami peroleh, berikut ini kami informasikan daftar nama mahasiswa yang DITERIMA sebagai Jurnalis Reporter FH UB 2017.

No Nama NIM
1 Alfin Eri Setiatama 165010101111196
2 Nabillah Atika Sari 165010107111004

Bagi mahasiswa yang namanya tercantum diatas, diharapkan untuk mengikuti briefing pada:

hari, tanggal : Rabu, 1 November 2017
waktu : 09.00 – selesai
tempat : Ruang PSIK Lt. 3 Gedung A FH UB

Catatan:

  • harap datang tepat waktu
  • menyerahkan print out jadwal kuliah dan kegiatan lainnya yang sedang diikuti oleh yang bersangkutan.
  • menyerahkan print out transkrip nilai IPK terakhir.

Seminar Nasional “Peran dan Fungsi Imigrasi dalam rangka Perlindungan WNI di Luar Negeri”

$
0
0

Pada (31/10) Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya mengadakan Seminar Nasional yang bertajuk “Peran dan Fungsi Imigrasi dalam Rangka Perlindungan WNI di Luar Negeri” acara ini disambut oleh Bapak Rektor Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, M.S., Wakil Dekan 1 Dr. Prija Djatmika, S.H., M.S., Wakil Dekan 3 Arif Zainuddin, S.H., M.Hum., kemudian yang menjadi narasumber adalah Bapak Direktur Jendral Imigrasi Dr. Ronny F. Sompie, S.H., M.H., sebagai Kementrian Hukum dan HAM RI. memaparkan terkait perlindungan WNI di luar negeri.

Salahsatu cara dalam memberikan perlindungan bagi WNI di luar negeri adalah dengan memberikan dokumen berupa paspor, karena paspor merupakan identitas WNI yang akan melakukan perjalanan atau kunjungan ke luar negeri, untuk menjaga tegaknya kedaulatan negara setiap WNI akan dijamin dalam pengawasan keimigrasiannya, imigrasi tidak memiliki wewenang hukum terhadap barang-barang bawaan yang terlarang oleh imigran seperti narkoba, hewan terlarang, dan benda-benda yang diselundupkan.

Perbedaan Imigrasi yang ada di Indonesia dengan sistem Imigrasi lainnya, salahsatunya Imigrasi di Singapore dan Australia sejak tiga tahun terakhir ini Australia menerapkan CIQ Custom Immigration 

Penandatanganan Kontrak dengan Tenaga Dosen Asing

$
0
0

Kerjasama Fakultas Hukum, UB dengan Leipzig University, Jerman melalui program pertukaran pelajar mahasiswa asing. Fakultas Hukum, UB berencana akan mulai membuka kelas international yang benar-benar real, bukan hanya kelas dengan bahasa asing saja namun harus dengan adanya mahasiswa asing dan dosen asing agar terwujudnya kelas international di Fakultas Hukum, UB. Maka diperlukan kegiatan studi banding ke Universitas Indonesia (UI) yang telah berhasil membentuk kelas international dengan membawa tenaga dosen dan mahasiswa asing.

Dr. Rachmad Safa’at, S.H., M.Si. (Dekan Fakultas Hukum, UB) “Pertukaran pelajar ini diagendakan akan berlangsung selama 4 minggu (2 minggu di Indonesia dan 2 minggu di German), agar terealisasikan acara tersebut, tahun depan akan ada penambahan 2-3 orang dosen beserta mahasiswa dari luar negeri.” ungkapnya. [Fjr/Humas]


Yudisium Bulan Oktober 2017 Fakultas Hukum, UB

$
0
0

Selasa, 31 Oktober 2017, Fakultas Hukum UB menyelenggarakan yudisium periode bulan Oktober 2017 terhadap 35 mahasiswa Program Studi Sarjana Ilmu Hukum, di Auditorium FH UB. Yudisium dipimpin oleh Wakil Dekan I Dr. Prija Djatmika, S.H., M.S. dan Wakil Dekan III FH UB, Arif Zainudin, S.H. M.Hum., Kabag. Hukum Perdata, Kabag. Hukum Pidana, Kabag. Hukum Administrasi Negara, dan jajaran pimpinan fakultas lainnya.

Dalam sambutannya, Nurdin, S,H., M.Hum menghimbau agar lulusan FH UB tidak melupakan almamater, sebagaimana seorang ibu, almamater Fakultas Hukum UB telah membesarkan dan mendidik ilmu kita. Beliau juga menghimbau untuk tidak berhenti menuntut ilmu, dimanapun dan kapanpun.

Dalam acara tersebut, satu per satu mahasiswa dipanggil untuk menerima Surat Keterangan Lulus Sementara yang diserahkan oleh Wakil Dekan III FH UB diikuti dengan pemberian ucapan selamat dari jajaran pimpinan fakultas lainnya.

Yudisium merupakan bagian dari proses akhir yang berkaitan dengan akademik, yang menyangkut penerapan nilai dan kelulusan mahasiswa dari seluruh proses akademik melalui pengumuman nilai kepada mahasiswa sebagai proses penilaian akhir dari seluruh mata kuliah yang telah di ambil mahasiswa  dan penetapan nilai dalam transkrip akademik, serta memutuskan lulus atau tidaknya mahasiswa dalam menempuh studi selama jangka waktu tertentu, yang ditetapkan oleh pejabat berwenang yang dihasilkan dari keputusan rapat yudisium. Rapat yudisium diselenggarakan oleh Senat Fakultas atau Program Pascasarjana. Keputusan Yudisium dinyatakan dengan keputusan Dekan.

Pekan Olahraga Justicia Olympic 2017 Fakultas Hukum, UB

$
0
0

Malang (02/11), Penyelenggaran Justicia Olympic (JO) pada cabang olahraga (cabor) bulu tangkis pada hari ini telah dinyatakan selesai. Justicia Olympic sendiri merupakan ajang olah raga bergengsi yang ada di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB). Pagelaran justicia olyimpic ini merupakan agenda rutin dari fakultas hukum setiap tahunnya, hal ini dibuktikan dengan menjadikan justicia olympic sebagai program kerja rutin dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum. Cabor – cabor yang dipertandingkan di JO tidak hanya cabor bulutangkis saja tetapi terdiri dari berbagai macam cabor lainnya yaitu futsal, basket, voli, tenis meja, dan juga catur.

Untuk cabor bulutangkis ini sendiri masih terbilang baru dalam JO, hal ini dikarenakan pada tahun-tahun sebelumnya cabor ini tidak termasuk dalam kategori yang dilombakan sehingga untuk target dari cabor bulu tangkis ini sendiri sangat butuh dukungan dari beberapa pihak yang ada. “ Target kita yang pasti yang pertama adalah mencari bibit-bibit atlet untuk Olimpiade Brawijaya selanjutnya, yang kedua adalah mencari bibit-bibit baru di bidang bulutangkis khususnya di fakultas hukum, dan kalau bisa ada Lembaga Semi Otonom (LSO) Bulu tangkis di fakultas hukum”, ujar Adelya selaku Penanggung Jawab JO Bulu tangkis.

Justicia Olympic sendiri secara keseluruhan dilangsungkan semenjak tanggal 28 Oktober – 5 November 2017. Untuk pertandingan bulutangkis ini sendiri telah berlangsung selama dua hari, yaitu mulai dari 1 November – 2 November 2017 pelaksanaannya pun berlangsung di Gelanggang Olah Raga (GOR) Tombro. Pertandingan final hari ini mempertemukan antara pasangan ganda putri FH 2016 vs pasangan ganda putri FH 2017 yang dimenangkan oleh pasangan ganda putri FH 2016, pertandingan selanjutnya mempertemukan pasangan ganda putra FH 2016 vs pasangan ganda putra FH 2017 yang dimenangkan oleh pasangan ganda putra FH 2017. Di pertandingan terakhir mempertemukan pasangan ganda campuran FH 2016 vs pasangan ganda campuran FH 2017 yang dimenangkan oleh pasangan ganda campuran FH 2017. [ALF/Humas]

Rapat Evaluasi Capaian Kinerja Dekan Tahun 2017 Fakultas Hukum, UB

$
0
0

Jumat (03/11), telah dilaksanakan Rapat Kerja Pimpinan Pembahasan Capaian Kinerja Tahun 2017 Fakultas Hukum, UB. Bertempat di Ubud Hotel & Cottage  Jl. Bend. Sigura-gura Barat. No.44, Karangbesuki, Sukun, Kota Malang, Jawa Timur pelaksanaan rapat ini dimulai pada pukul 09.00 WIB. Rapat ini Dipimpin oleh Dr. Rachmad Safa’at, S.H., M.Si. (Dekan Fakultas Hukum, UB) dan juga dihadiri oleh Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, serta Wakil Dekan III Fakultas Hukum, UB serta jajaran pimpinan, dosen, dan tenaga administrasi lainnya.

Dalam rapat kerja pimpinan ini poin-poin yang dibahas adalah pemaparan capaian kinerja dekan pada triwulan I, II, dan III. Didalam rapat kinerja ini juga dilakukan pembahasan mengenai evaluasi capaian yang ada. Hal ini semua bertujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan memaksimalkan visi-misi Universitas Brawijaya terutama di lingkungan Fakultas Hukum, UB. Demi mencapai tujuan-tujuan tersebut, didalamnya terdapat catatan oleh Bapak Dekan Fakultas Hukum, UB diantaranya :

  1. Meningkatkan reputasi dalam bidang akademik.
  2. Meningkatkan Kualitas Karya Ilmiah Dosen yang ter-sitasi.
  3. Menambah Tenaga Dosen Asing.
  4. Meningkatkan jumlah rasio mahasiswa.
  5. Menambah program studi yang telah memperoleh akreditasi Internasional.
  6. Meningkatkan nilai akreditasi nasional program studi yang belum mencapai nilai A.
  7. Menambah jumlah guru besar.
  8. Pengembangan sumber daya manusia dosen dan tenaga kependidikan.
  9. Mengembangkan sistem informasi data dosen ke dalam Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) dan Pengkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT).
  10. Percepatan jumlah dosen yang berpendidikan Doktor.
  11. Menyelenggarakan konferensi internasional yang ter-indeks oleh Scopus minimal 3 kali dalam satu tahun.

Harapannya tahun depan target-target kinerja yang akan dicapai oleh seluruh pimpinan, dosen, dan tenaga administrasi civitas Fakultas Hukum, UB dapat dimaksimalkan guna meningkatkan bahan kinerja di Tahun 2018, tentunya manfaat akan sangat terasa ketika kita telah menyelesaikan semua capaian-capaian prestasi yang didapatkan demi mewujudkan Pendidikan Tinggi yang Berkualitas dan Bereputasi Menuju World Class University. [ALF, FAH/Humas]

Kunjungan Kerjasama Akademik oleh Badan Kerjasama Dekan Fakultas Hukum se-Indonesia di Universitas Jepang

$
0
0

Badan Kerja Sama Dekan Fakultas Hukum Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia (BKS Dekan FH PTN) melakukan kunjungan ke dua universitas di Jepang, yaitu Ritsumeikan University, Kyoto dan Waseda University, Tokyo pada tanggal 6 dan 9 Oktober 2017. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka penjajakan kemungkinan berbagai bentuk kerja sama di bidang akademik yang dapat dilakukan antara fakultas hukum yang tergabung dalam BKS Dekan FH PTN, khususnya yang turut serta berpartisipasi dalam kegiatan kunjungan tersebut. Fakultas Hukum yang berpartisipasi dalam kunjungan tersebut berasal dari Universitas Indonesia (Depok), Universitas Diponegoro (Semarang), Universitas Brawijaya (Malang), Universitas Malikussaleh (Aceh), Universitas Andalas (Padang), Universitas Jambi, Universitas Bengkulu, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Serang, Banten), Universitas Singaperbangsa Karawang, Universitas Jember, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Tanjungpura (Pontianak). Acara kunjungan tersebut diikuti oleh Ketua BKS Dekan FH PTN sekaligus Dekan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Prof. Dr. R. Benny Riyanto, Sekretaris Jenderal BKS Dekan FH PTN sekaligus Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Dr. Rachmad Safaa’at, Ketua Bidang Kerja Sama BKS Dekan FH PTN sekaligus Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia Prof. Dr. Topo Santoso beserta para dekan laiinya atau yang mewakili dekan fakultas hukum yang tergabung dalam BKS Dekan FH PTN. Dalam rombongan tersebut, turut serta pula para wakil dekan, manajer maupun ketua program studi.

visit ritsumeikan university 2

Kunjungan ke Faculty of Law Ritsumeikan University, rombongan BKS Dekan FH PTN diterima oleh Dekan Prof. Masaaki Miyai, Prof. Masahisa Deguchi, Prof. Shin-ichi Ago, Wakil Dekan Prof. Chihara Watanabe beserta staf. Sedangkan kunjungan ke Law School Waseda University, diterima oleh Dekan Prof. Yoshiki Kurumizawa, Prof. Akio Shimizu, beserta staf. Ketua BKS Dekan FH PTN, Prof. R. Benny Riyanto  dalam sambutannya menyampaikan harapan kegiatan tersebut  dapat menjadi sebuah langkah awal yang baik bagi fakultas hukum yang tergabung dalam BKS Dekan FH PTN untuk dapat melakukan kerja sama di bidang akademik dengan universitas di Jepang, khususnya Ritsumeikan University dan Waseda University. Prof. Dr. Topo Santoso selaku Ketua Bidang Kerja Sama BKS Dekan FH PTN menyampaikan bahwa kunjungan ini dapat menjadi langkah awal untuk memulai kerja sama dengan universitas di Jepang. Selain itu beliau juga menyampaikan bahwa untuk dapat mengkonkitkan kerja sama tersebut juga diperlukan pendekatan yang lebih personal misalnya secara pro aktif mengundang pihak Ritsumeikan University dan Waseda University untuk mengajar, melakukan workshop penulisan ilmiah, melakukan kolaborasi riset dan publikasi, mobility program (student exchange dan faculty exchange) dan lain sebagainya.

visit waseda university 3

Baik Ritsumeikan University maupun Waseda University menyambut baik kunjungan BKS Dekan FH PTN dan terbuka untuk dapat melakukan berbagai bentuk kerja sama di bidang akademik di masa mendatang. Dalam kesempatan yang baik tersebut, para dekan yang hadir dalam pertemuan tersebut telah mengundang pihak Ritsumeikan University dan Waseda University untuk datang ke Indonesia untuk memberikan kuliah maupun melakukan riset bersama antar universitas. Dekan Law School Waseda University memberikan respon positif undangan tersebut dan juga menghimbau untuk segera menindaklanjuti acara kunjungan tersebut dengan terlebih dahulu membuat memorandum of understanding di tingkat universitas sebagai langkah konkrit untuk memulai kerja sama antar universitas. Semoga dengan kunjungan ini, kerja sama universitas di bawah BKS Dekan FH PTN dengan kedua universitas di Jepang tersebut dapat segera diimplementasikan dalam waktu dekat.

8 November 2017: Pelatihan Kiat Menulis di Jurnal Nasional dan Internasional

11 November 2017: Pelatihan Publikasi Artikel Jurnal Ilmiah Nasiona

Antusiasme Mahasiswa Fakultas Hukum, UB Kampus II Dalam Mengikuti Justicia Olympic

$
0
0

Mahasiswa Univeristas Brawijaya Kampus III antusias mengikuti acara Justicia Olympic 2017 (04/11). Justicia Olympic yang  jatuh pada tanggal 29 Oktober sampai 5 November membuat semangat mahasiswa FH UB kampus III untuk menghadiri dan turut berpartisipasi dalam ajang perlombaan cabang olahraga bergengsi di Fakultas Hukum universitas Brawijaya. Mahasiswa UB Kampus III yang datang jauh dari Kediri ini dengan hikmat dan penuh semangat mengikuti segala rangkaian acara dari Justicia Olympic 2017 ini. Tak lupa mereka juga mengirimkan supporter untuk segala cabor yang dilombakan dalam  Justicia Olympic 2017 ini.

Cabor terakhir yang  dipertandingkan oleh UB Kediri adalah dalam cabor voli, dimana dilakukan saat Sabtu pagi melawan tim  OYISAM (2016). Sorak dari supporter  FH UB Kediri pun terus menjadi pengiring pertandingan pagi hari itu. Namun, sayangnya, UB Kediri hanya bisa mendapatkan juara III  di cabor  voli.

Secara keseluruhan  FH UB Kampus III sangat senang karena acara Justicia Olympic kali ini lebih meriah daripada tahun sebelumnya. Selain antusiasme FH UB Kampus III terhadap Justicia Olympic, Koordinator Supporter dan Kontingen Justicia Olympic FH UB Kampus III  juga mempunyai harapan untuk Justicia Olympic 2018 agar bertambahnya atlit atlitt berprestasi yang dapat berjuang dan berlomba di ajang bergengsi ini serta memberikan yang terbaik untuk FH UB Kampus III. [NBL/Humas]


Gerahnya Yogyakarta tak surutkan Semangat Peserta EBK

$
0
0

Terik dan gerahnya matahari tak menyurutkan semangat para delegasi lomba EBK (Ekonomi Bebas Korupsi VIII 2017) yang berlangsung selama 4 hari di Yogyakarta, tepatnya di Univeristas yang dijuluki kampus kerakyatan, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Universitas Gajah Mada Yogyakrta.

EBK sendiri merupakan salah satu ajang bergengsi yang dinaungi oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Tidak hanya menetap pada bidang yang mereka geluti Melta dkk serta Liavita dkk juga melebarkan sayap ke bidang lainnya, termasuk lomba di bidang ekonomi seperti  yang mereka ikuti ini.

Pada lomba kali ini, Melta dkk mengangkat paper berjudul “”Triangulation System: Formulasi Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dalam Pemberian Dana Hibah Pendidikan Pondok Pesantren” yang mana lebih memfokuskan pada samarnya sumber dari pemberian dana hibah pendidikan pondok pesantren yang mengakibatkan dapat munculnya pencucian uang dalam pemberian tersebut, hal itulah yang melandasi paper mereka.

Dalam pertandingan kali ini Universitas Brawijaya juga beradu otak dan oral dengan beberapa Universitas bergengsi lainnya seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB) , Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Univeristas Negeri Jember (UNEJ) , Univeristas Gajah Mada (UGM) , UNES, Universitas Andalas, Universitas Diponegoro (UNDIP), Univeristas Airlangga (UNAIR) , dan Universitas Mulawarman.

Beberpa kendala sempat dihadapi oleh delegasi Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini telebih karena dewan juri hampir keseluruhan memiliki bidang keilmuwan Ekonomi dan Bisnis tentunya cukup sulit untuk selaras dengan bidang keilmuwan Hukum. Tetapi hal itu justru mampu menambah khazanah disiplin ilmu lain delegasi UB.

“Dalam perlombaan kali ini UB belum meraih tempat sebagai juara. Namun poin rekomendasi yang saya ajukan dan dek liavita ajukan masuk sebagai Poin Rekomendasi dalam General Group Discussion. Setidaknya sebagai mahasiswa UB mampu tetap mampu memberikan sumbangsih terhadap rekomendasi perbaikan sistem yang hakiki agar Indonesia bebas korupsi”, tutur Melta Rahayu.

Saat penghujung wawancara, saudari Melta mengarakan beberapa patah kata yang dapat membakar semangat rekan-rekan serta adik-adik dalam mengikuti lomba “Kesempatan selalu datang bagi mereka yang mau berusaha. Seorang mahasiswa adalah seorang pembelajar. Mulailah berprestasi dengan mencoba dan berusaha. Karena dengan begitu kita terlatih untuk menjadi berprestasi. Memperbaiki kekurangan dan terus memperbaikinya”, katanya. [NBL/Humas]

Gladi Bersih Brawijaya Law Fair VIII

$
0
0

Malang (7/11) Hari ini, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FHUB) dengan resmi telah membuka  terselenggaranya rangkaian acara Opening Ceremony & Technical Meeting Brawijaya Law Fair VIII (BLF). BLF sendiri merupakan rangkaian acara Dies Natalies FH UB. Dihadiri delegasi-delegasi dari 18 Fakultas hukum universitas berbeda di Indonesia, menjadikan BLF tahun ini sangat menarik. Acara tersebut berlangsung di auditorium lantai 6 gedung A FHUB. Tahun ini BLF mengusung tema “Agraria”, dimana tema tersebut merupakan pokok pembahasan yang harus dibahas dan di pelajari oleh masing-masing delegasi yang berlomba.

Opening Ceremony hari ini berjalan dengan lacar dan ramai, secara khusus Fadil Syahputra menyampaikan alasan diangkat tema ini sendiri sekaligus sebagai bahasan dalam acara BLF ini “karena saya melihat tema agraria ini sangat jarang diangkat sebagai tema pembahasan padahal masalah di Indonesia mengenai Agraria sangatlah banyak salah satu contohnya seperti kasus Kendeng” ucapnya.

Dari para delegasi pun juga telah melakukan banyak persiapan agar mendapat juara  di acara BLF ini seperti salah satu delegasi dari Universitas Hasanuddin Makassar yang menyampaikan bahwa mereka telah banyak melakukan banyak persiapan dan melakukan tahap seleksi dari fakultas. [ALF/Humas]

Opening Ceremony & Technical Meeting Brawijaya Law Fair VIII 2017

$
0
0

Malang (7/11) Hari ini, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FHUB) dengan resmi telah membuka terselenggaranya rangkaian acara Opening Ceremony & Technical Meeting Brawijaya Law Fair VIII (BLF). BLF sendiri merupakan rangkaian acara Dies Natalies FH UB. Dihadiri delegasi-delegasi dari 18 Fakultas hukum universitas berbeda di Indonesia, menjadikan BLF tahun ini sangat menarik. Acara tersebut berlangsung di auditorium lantai 6 gedung A FHUB. Tahun ini BLF mengusung tema “Agraria”, dimana tema tersebut merupakan pokok pembahasan yang harus dibahas dan di pelajari oleh masing-masing delegasi yang berlomba.

Opening Ceremony hari ini berjalan dengan lacar dan ramai, secara khusus Fadil Syahputra menyampaikan alasan diangkat tema ini sendiri sekaligus sebagai bahasan dalam acara BLF ini “karena saya melihat tema agraria ini sangat jarang diangkat sebagai tema pembahasan padahal masalah di Indonesia mengenai Agraria sangatlah banyak salah satu contohnya seperti kasus Kendeng” ucapnya.

Dari para delegasi pun juga telah melakukan banyak persiapan agar mendapat juara  di acara BLF ini seperti salah satu delegasi dari Universitas Hasanuddin Makassar yang menyampaikan bahwa mereka telah banyak melakukan banyak persiapan dan melakukan tahap seleksi dari fakultas nya. [ALF/Humas]

Malam Inagurasi MABA 2017 Fakultas Hukum, UB

$
0
0

Malang (8/11) Fakultas Hukum Universitas Brawijaya mengadakan malam inagurasi untuk mahasiswa baru angkatan 2017 dilaksanakan di Gedung B Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FHUB) pada pukul 19.30 – 23.00 WIB, inagurasi tahun ini mengangkat judul yang bernama “LITIRATION”. Litiration sendiri merupakan singkatan dari Law institute Inaguration. Di dalam malam acara inagurasi ini sendiri dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru FHUB angkatan 2017 dan juga dihadiri oleh Dekan FHUB Dr. Rachmad Safa’at, S.H., M.Si.  dan juga dihadiri oleh Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, serta Wakil Dekan III serta jajaran pimpinan, dosen, dan tenaga administrasi lainnya. Acara ini dibuka langsung oleh Dekan FHUB Dr. Rachmad Safa’at SH., M.Si. “ Malam inagurasi ini memang sudah jadi kebiasaan bagi mahasiswa baru setelah menjalani ordik beberapa lama sehubungan inagurasi ini untuk mengekspresikan minat bakat mereka” ujar Dekan FHUB dalam sambutanya.

Sejalan dengan itu, menurut Ketua pelaksana Muhammad Fauzan yang sekaligus juga sebagai mahasiswa baru 2017 menyampaikan bahwa malam imagurasi ini bertujuan untuk menjaga persatuan dan mendorong agar mereka mengenal satu sama lain “tujuannya untuk merekatkan satu sama lain sebagai mahasiswa baru,  tentunya kan kita sebagai mahasiswa baru masih belum terlalu kenal dengan satu sama lain, dengan berharap kata setelah acara ini kita bisa menyemangati mereka atau bisa mendorong mereka agara bisa saling merangkul satu sama lain” tutur fauzan.

Persiapan acara inagurasi ini sendiri telah dipersiapkan kurang lebih satu bulan, dan didalam kepanitiaan ini sendiri diisi seluruhnya oleh mahasiswa baru angkatan 2017 “ ini merupakan tuntutan dari dekanat kalau panitianya berasal dari mahasiswa baru dan ini merupakan rangkaian supaya mereka merasakan dan tau menjadi panitia” ujar Akhdan Khofidh selaku Steering Comitte Malam Inagurasi yang juga merupakan Ketua Pelaksana PK2MABA.

Sejalan dengan ketua pelaksana malam inagurasi, Ahdan  berharap “untuk teman-teman mahasiswa  baru untuk tetap semangat dan aktif di FH serta tetap menjaga persatuan dan pertemanannya agar lebih aktif nantinya, dan juga temen-temen mahasiswa baru untuk dapat menjadi panutan di hukum UB dan juga hukum Indonesia” ujarnya

Dengan persiapan yang singkat ini panitia memaksimalkan tenaga dan dana yang telah disediakan. Malam inagurasi ini diisi oleh penampilan musik dan stand up komedi yang semua penampilanya berasal dari mahasiswa baru FHUB 2017. Tak hanya itu, didalam malam inagurasi ini sendiri juga dilaksanakan pemberian apresiasi terhadap pemenang PKM MABA 2017 “Penyerahan ini dilaksanakan pada malam inagurasi tentunya untuk mendorong teman-temannya yg lain bahwa kegaiatan akademik mereka akan dihargai,kedepan mereka diharapkan juga untuk mampu mengapresiasi kegiatan-kegiatan akademik dalam bentuk misalkan saja lomba-lomba debat konstitusi, lomba karya tulis ilmiah, dan lomba-lomba kreasi lainnya yang tingkatnya nasional ataupun internasional” ujar Dekan FHUB. [ALF/Humas]

9 November 2017: Seminar Nasional Brawijaya Law Fair VIII

Viewing all 1337 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>