Universitas Brawijaya Gelar International Halal & Thayyib Conference 2019 (Toward a Halal and Thayyib World: Strategies for New Halal Lands) dalam Rangka Dies Natalis ke-57, acara berlangsung pada tanggal 27-28 November 2019, Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya.
Acara diawali dengan menyikan bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya, Pembacaan Ayat Suci Al-Quran, penampilan tari saman sebagai wujud dari Islamic cultural show, dan sambutan oleh rektor Universitas Brawijaya. Turut hadir Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin selaku Wakil Presiden RI beserta Ibu Hj. Wuri Ma’ruf Amin, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si selaku Gubernur Jawa Timur, Drs. Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia dan jajaran lainnya yang turut hadir.
K.H. Ma’ruf Amin memberikan sambutan atas terselenggaranya International Halal & Thayyib Conference 2019, beliau menyampaikan Acara ini sangat penting, untuk mempromosikan industri halal di Indonesia sebagai backbone ekonomi nasional. Terkait dengan pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah, saat ini kita memiliki momentum yang baik. Indonesia baru saja mendapatkan kenaikan peringkat dari peringkat ke-10 pada tahun 2018, menjadi peringkat ke-4 dari 131 negara pada tahun 2019, menurut Islamic Finance Development Indicator (IFDI) dalam hal perkembangan keuangan Syariah. Bahkan menurut Islamic Finance Country Index (IFCI), Indonesia pada tahun 2019 telah menduduki peringkat pertama, naik dari peringkat ke-6 pada tahun 2018.
Kemudian sambutan selanjutnya oleh Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia, menyampaikan kontribusi UMKM Terhadap Perekonomian yaitu sumbangan-sumbangan UMKM ke indonesia. Kontribusi UMKM dianggap masih rendah kontribusinya dibanding negara tetangga, padahal jumlah UMKM Indnesia lebih banyak dibanding negara-negara tetangga. Bukan hanya negara muslim yang ingin menguasai market halal, tetapi juga negara yang mayoritas non muslim seperti Australia, Brazil, Selandia Baru telah menjadi negara pengimpor produk halal terbesar dunia. Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, untuk ekspor produk makanan halal tidak masuk 10 besar peringkat dunia.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan diskusi yang terdiri dari tiga sesi diskusi, sesi pertama dimoderatori oleh Dr. Sc. Asep Awaludin Prihanto, S.Pi, MP. Turut hadir narasumber Prof. Ir.Sukoso, M.Sc, Ph.D as Head of Halal Product Assurance Body (BPJPH) menyampaikan materi mengenai Halal Industry, Regulation and Policy in Indonesia’, Mehmet Zafer Gedikli (Turkey) menyampaikan materi mengenai proposisi halal, Sesi Kedua dimoderatori oleh Mukhamad Kholid Mawardi, Ph.D turut hadir sebagai narasumber Dr. H. Eman Suryaman selaku Ketua BPNU Menyampaikan materi berjudul ‘Peran NU dalam Jaminan Produk Halal’ dari perwakilan pengurus besar Nahdatul Ulama’, Ir. Enny Ratnaningtyas, MS Director of Food Indonesia Embeseries Product dari Kementerian Perindustrian Memaparkan materi terkait ‘Peran Industri Halal dalam Perekonomian Indonesia’, Prof.Dr. KH. Abdul Mu’ti selaku pengurus besar Muhammadiyah Memaparkan materi terkait Peranan Muhammadiyah dalam Membangun Budaya Hidup Halal, Sesi 3 dimoderatori oleh Dr. Ir. Adam Wiryawan, MS turut hadir sebagai narasumber Afdal Aliasar selaku Direktur Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Menyampaikan materi berjudul ‘Islamic Digital Economy for Developmentof the world’s Halal Industry’, Rahfie Syaefulshaaf, SH., M.Kn selaku wakil Ketua Direktur PT PNM (Permodalan Nasional Madani) menyampaikan materi mengenai sertifikasi halal terhadap UMKM, Indrayana (GM Corporate Communication of PT Indofood Sukses Makmur Tbk) menyampaikan materi mengenai potensi halal food, Prof.Dr. Ir. Sasmito Djati, MSc (Vice Chancellor of Brawijaya University) Menyampaikan materi berjudul ‘Beyond scientific border: Halal Research, a reconstruction of religious epistemology’ kemudian setiap sesi diskusi diakhiri dengan tanya jawab.
Di hari kedua acara dilanjutkan dengan presentasi mengenai paper yang telah dibuat oleh peserta conference dibagi menjadi 3 chamber bertempat di gedung widyaloka (28/11/2019) (IRM)