Quantcast
Channel: Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1337

Bawakan Urgensi Pembaruan KUHAP, Delegasi FH UB Sabet Juara 1 Legislative Drafting

$
0
0

Malang, FH UB – Tiap tahun, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya selalu menyabet juara dalam kompetisi constitutional drafting maupun legislative drafting. Setelah sebelumnya di akhir November 2023 mahasiswa FH UB memperoleh juara 2 Constitutional Drafting dari Universitas Padjadjaran, di awal Desember 2023 ditambah lagi kejuaraan Legislative Drafting dari Universitas Indonesia.

Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Delegasi Oemar Seno Adji berhasil meraih Juara 1 Kompetisi Legislative Drafting the 10th Sciencesational 2023 yang memperebutkan Piala Prof. Erman Rajagukguk. Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Kajian dan Keilmuan (LK2) Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Delegasi Oemar Seno Adji tersebut beranggotakan lima mahasiswa angkatan 2021, diantaranya:

  1. Margaretha Anggraeni Raja Seda
  2. Syahrul Aliefi Hidayat
  3. Fadhil Fathullah
  4. Raisa Zahira
  5. Charish Malik

Kompetisi Legislative Drafting the 10th Sciencesational 2023 adalah kompetisi perancangan undang-undang yang diikuti oleh mahasiswa fakultas hukum dari penjuru Indonesia. Tahun ini tema yang diangkat mengenai “Dialektika Reformasi KUHAP Menuju Penegakan Hukum yang Berkeadilan” yang output perlombaannya berupa Naskah Akademik Rancangan Undang-undang tentang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP).

Tidak hanya Universitas Brawijaya, kompetisi ini juga diikuti empat fakultas hukum dari empat perguruan tinggi negeri yang bersaing ketat, yakni dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, ⁠Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, dan ⁠Universitas Halu Oleo.

Melalui gagasan RUU KUHAP, delegasi FH UB menilai supaya KUHAP yang terdapat dalam UU Nomor 8 Tahun 1981 dilakukan penggantian secara menyeluruh. Karena norma pengaturannya sudah banyak yang tidak relevan dan perlu dilakukan penggantian supaya terciptanya keselarasan norma serta kepastian hukum.

Beberapa materi muatan yang digagas delegasi FH UB yaitu mengkaji ulang mekanisme praperadilan serta menyusun norma-norma yang berpihak pada saksi dan korban tindak pidana.

Untuk menentukan politik hukum KUHAP, delegasi harus melakukan riset secara mendalam dan menyeluruh pengaturan KUHAP. Untuk merampungkan hasil penelitiannya tersebut membutuhkan waktu selama dua bulan. Hingga kemudian berhasil menjadi finalis 5 terbaik pada tanggal 20 November 2023 dan mengikuti presentasi secara offline pada tanggal 1 Desember 2023 di FH UI, Depok.

Margaretha selaku Ketua Delegasi mengatakan untuk menyusun Naskah Akademik mengenai pembaruan KUHAP dibutuhkan kecermatan yang mendalam. Menurutnya karena materi muatan KUHAP sangat kompleks. Selain harus cermat mengulas gagasan materi muatan, juga harus cermat dalam menyusun norma sesuai kaidah pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik.

Meski membutuhkan kecermatan tinggi, menurutnya hal yang paling menantang adalah menjaga dan meningkatkan rasa semangat antar tim.

“Kendalanya dalam lomba ini kami harus melakukan pengkajian secara mendalam karena hasil akhirnya adalah KUHAP yang mana butuh pembahasan yang matang dan komprehensif, baik dari segi formil maupun materiil,” ujar Retha, sapaan akrabnya.

“Namun, menurut saya hal yang paling menantang adalah bagaimana cara menjaga dan mendorong rasa semangat anggota tim agar mampu mengeluarkan potensi terbaik dari diri masing-masing,” pungkasnya.

Para delegasi ketika foto bersama di depaan Gedung Utama FH UI | Foto: Retha
Para delegasi ketika foto bersama di depaan Gedung Utama FH UI | Foto: Retha

Alief, salah satu anggota delegasi, juga mengungkap kendalanya selama menyusun berkas, karena sering menemui persoalan yang terkadang sulit ditemukan solusinya. Sehingga menurutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan brainstorming secara mendalam.

‘Di beberapa situasi, kami kerap menemui persoalan kompleks yang tidak memiliki solusi, sehingga perlu adanya brainstorming lebih dengan orang lain untuk membuka pandangan kami dalam membuat suatu kebaruan,” ungkap Alief.

Tidak lupa dengan prestasi yang diraih, mahasiswa yang tergabung dalam Delegasi Oemar Seno Adji memberikan pesan kepada mahasiswa FH UB lainnya supaya terus meningkatkan kemampuannya melalui kompetisi hukum. Menurut Retha, hal itu perlu dilakukan supaya dapat mengukur kemampuan diri dengan mahasiswa fakultas hukum lainnya.

“Kami percaya teman-teman FH UB memiliki segudang potensi, oleh karenanya harus terus dikembangkan agar FH UB dapat bersaing dengan fakultas hukum dari kampus ternama lainnya. Kerja keras dalam tim, rasa ingin tahu yang tinggi serta tidak berhenti mencoba adalah kunci dalam memenangkan setiap perlombaan!,” tutur Retha menyampaikan pesan kepada mahasiswa FH UB.

Pesan serupa juga disampaikan Alief, bahwa untuk menjadi lebih baik maka memerlukan tindakan supaya keinginan tersebut dapat tercapai. Menurutnya untuk mencapai keinginan dapat dimulai dengan melakukan tindakan nyata.

“Mudah rasanya memiliki keinginan untuk bisa menjadi lebih baik, tapi keinginan yang timbul dari pikiran tersebut tidak akan pernah tercapai tanpa adanya suatu tindakan. Mulailah apa yang telah kamu inginkan, sekecil apapun itu,” tutur Alief.

Penulis: Endrianto Bayu Setiawan


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1337

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>